Cari Blog Ini

Selasa, 17 Agustus 2010

full kegiatan baru

0 komentar
arek IT
Sekarang ekskul kita ini sedang menjalani schedule yang sangat panjang di bulan agustus hingga bulan september yaitu:

1. workshop arek it bareng Hi-Tech mall tgl 18-31 agustus
2 buber arek it (insaallah )tgl 27 agustus
3 diklat arek it tgl sesudah lebaran

demikian sechedulew arek IT dan semoga acara ini tak ada halangan
selamat menuaikan ibadah puasa

info ke fsdn _home(kak faisal)013 77341673

Rabu, 11 Agustus 2010

RAMADHAN AIR

0 komentar
Selamat datang dlm penerbangan RAMADHAN AIR,

Dgn tujuan Bandara Int'l IDUL FITRI,

no penerbangan 1431.H,

tdk lama lagi kita akan menempuh penerbangan yg memakan waktu 30 HARI & akan memasuki wilayah PUASA.

Mhn Tegakkan kursi IMAN serta sandaran TAQWA,

...Bila terjadi guncangan dlm perjalanan segera pasang sabuk DZIKIR,TAHAJUD &SEDEKAH JARIAH.

Pilot anda ;AL-ISLAM, brsama co-pilot1;ALQURANUL KARIM& co-pilot2;AL-HADIST, ditemani oleh pramugari;RAHMAH & MAGFIRAH TO JANNAH,

kami berharap dpt menerbangkan anda kembali menuju Negara JANNATUN NAIM, ALLAHUAKBAR...!!

TAQABALLAHU MINNA WA MINKUM Mohon Maaf Lahir Batin

Rabu, 04 Agustus 2010

Menghitung Jarak Aman Berkendara

0 komentar


Apa sih JARAK AMAN itu ? Apa perlunya jaga jarak aman di tengah padatnya lalu lintas ibukota ? Di luar kondisi yang padat tentunya menjaga jarak aman antar kendaraan adalah hal penting. Tanpa jarak aman kita sebagai pengendara bisa saja terlibat dalam sebuah kecelakaan. Dalam setiap sesi teori dari program RIDE LIKE A MASTER dan CRASH FREE DRIVING JDDC tips dan trik penghitungan jaga jarak aman ini selalu di utarakan pada setiap peserta agar pada kegiatannya di jalan raya nanti pengendara bisa menjadi pengendara yang defensif dan jauh dari resiko bahaya.

Kenapa penting, tanpa jaga jarak akan terjadi :

* Tidak ada ruang untuk ber manuver,
* Tidak ada ruang untuk kendaraan me respon situasi di depan.

Hitunglah dua detik secara umum antara reaksi manusia dan reaksi mekanikal. Tubuh akan spontan melakukan respon jika sudah membaca bahaya. Penafsirannya pun tergantung kebiasaan pengendara. Ada yang spontan bersikap defensif karena terbiasa melakukan antisipasi sejak jauh. Ada yang secara spontan terbawa reflek tak sadar yang justru mungkin membawanya ke situasi kecelakaan.



Di tengah padatnya ruang antar kendaraan tentunya kita masih dapat membuat jarak aman, bahkan pada kemacetan sekalipun. Frase JAGA JARAK AMAN 2 DETIK tentunya pernah kita dengar. Lalu bagaimana kita tahu jarak 2 detik itu di implemetasikan di jalan ? Berikut tips sederhana menghitung jarak 2 detik di jalan raya :

* Samakan kecepatan kendaraan kita dengan kendaraan di depan. Kecepatan yang sama di ketahui melalui tidak berubahnya jarak kita dengan kendaraan di depan,
* Ambil salah satu benda statis di pinggir jalan sebagai patokan menghitung, misal : pohon, tiang listrik atau rambu-rambu jalan,
* Begitu badan kendaraan di depan melewati benda statis patokan tadi lalu mulailah menghitung : SATU DAN SATU, SATU DAN DUA, kata-kata tersebut sebagai pengganti hitungan detik demi detik,
* Hitung terus hingga badan kendaraan kita melewati benda statis patokan tadi, jika yang terhitung lebih dari DUA maka hitungan jarak aman terbilang cukup. Cukup waktu untuk merespon bahaya. Cukup waktu untuk melakukan manuver.
* Ingat, pengereman tidak bersifat langsung dan membuat kendaraan berhenti. Rem memerlukan waktu untuk benar-benar berhenti.

Menghitung jarak aman ini bisa dilakukan di mana saja, dan dapat diaplikasi kan kapan saja. Setiap kita bergerak waspadai setiap jengkal jarak kita dengan kendaraan lain di depan. Pada situasi padat di kemacetan hindari ban depan terlalu menempel mendekat kendaraan di depan. Biarkan mata dapat melihat jelas ban belakang secara utuh agar jika terjadi sesuatu maka kita masih sempat melakukan pergantian jalur atau ber manuver.



Mudah bukan ?

Sumber Gambar : www.Google.com = 2 Second Rule
Sumber berita JDD-online.com

Berkendara motor saat hujan atau banjir

0 komentar
Sekarang sudah mulai musim hujan, berikut tips berkendara saat hujan.

Jangan lakukan pengereman mendadak agar motor tidak slip dan
tergelincir. Pada musim penghujan seperti saat ini, banyak wilayah dikota
Surabaya yang mengalami banjir lokal atau paling tidak banyak genangan air
di jalan-jalan. Hal ini bisa terjadi karena hujan yang memang turun deras
dan lama, atau bisa juga karena sistem peresapan air dan drainase kota
yang kurang baik. Repotnya, jika mau tak mau setiap hari kita harus
melewati salah satu jalan yang terkena banjir atau genangan air tersebut.
Baik untuk bekerja atau beraktivitas lain yang tak bisa ditunda atau
dibatalkan. Jadi tak ada pilihan selain harus melewati genangan air
tersebut. Untuk itu tentu saja kita perlu sedikit tambahan persiapan
berupa kiat-kiat untuk melewati dan mengatasi masalah saat kendaraan kita
harus "menyebrang" diatas genangan air tersebut. Jadi bagaimana caranya?
Ikuti saja beberapa tips dibawah ini yang akan bisa banyak membantu:

1 Kenali kendaraan kita
Perlu diketahui jenis dan karakter tertentu yang terdapat pada motor
kita, sehingga kita dapat memperhitungkan batas ketinggian maksimum air
yang dapat membuat air masuk ke dalam kenalpot atau ke dalam ruang
pembakaran mesin melalui saringan udara. Kalau cuma genangan air kurang
lebih 25cm saja sih boleh aja. Bila ketinggiannya lebih dari itu,
sebaiknya jangan dipaksakan alias balik arah saja.

2 Kuasai kendaraan secara smooth (halus)
Maksudnya adalah jangan terlalu takut dan cemas, sehingga jadi serba
salah disaat mengemudi. Tetap tenang, yang penting dari awal kita sudah
memperhitungkan bahwa motor kita akan mampu melewati genangan air
tersebut . Jika memang sejak awal sudah diperhitungkan, bahwa genangan
tak mungkin mampu dilewati karena tinggi permukaan air yang diatas batas
kemampuan motor kita, jangan memaksakan untuk terus. Lebih baik berbalik
arah saja.

3 Hindari Aqua Planning
Aqua Planning adala! h suatu keadaan dimana terdapatnya air di antara ban
dan permukaan jalan, sehingga traksi antara ban dengan permukaan jalan
hampir tak ada atau nol. Hal ini disebabkan telapak ban atau kembangan
ban tak mampu membuang air ke samping dengan cepat, sehingga kendaraan
seolah-olah "melayang" dan susah dikendalikan. Sewaktu akan memasuki
genangan air di depan, kurangi kecepatan dengan melakukan pengereman dan
segera pindah ke gigi yang lebih rendah, sampai akhirnya ke gigi 1.
Selama memasuki genangan, jaga rpm mesin jangan terlalu rendah. Usahakan
rpm selalu diatas 1500. Sebab kita perlu menjaga traksi kendaraan. Dengan
rpm yang lebih tinggi, akan membuat traksi roda
kendaraan semakin besar dan maksimal.

4 Imbangan pengereman dengan engine brake
Hal ini perlu dilakukan untuk menghindari hilangnya traksi (slidding),
hingga pengendalian kendaraan menjadi kurang terjaga. Dengan pengereman
yang dibantu engine brake, traksi ban akan selalu terjaga. Pengereman
jadi le! bih aman dan optimal.

5 Hindari pengereman mendadak (emergency brake)
Jika sampai harus melakukan pengereman, usahakan kaki bergerak
seolah-olah seperti sifat Antilock Brake System, yaitu tekan-angkat. Jadi
lakukan pengereman dengan cara menginjak pedal rem, lepaskan
kemudian injak lagi. Lakukan beberapa kali. Hal ini memang memerlukan jam
terbang dan pengalaman khusus mengenai karakter rem kendaraan kita
sendiri.

6 Amati sesuatu yang terjadi dengan kendaraan di depan
Perhatikan segala sesuatu yang terjadi dengan kendaraan didepan kita,
pada saat kendaraan harus melalui genangan air yang dianggap cukup dalam
kurang lebih 50cm, sehingga permukaan jalan tak tampak. Kemudian ada
sesuatu yang terjadi dengan kendaraan di depan kita, misalnya terperosok
lubang yang dalam. Kita tak perlu melakukan kesalahan yang sama. Saat
melintas di tempat sama pilih di sebelah kiri atau kanan tempat lubang
tadi.

7 Amati dan cari genangan air yang terendah
Jika diamati, kendaraan yang melewati daerah banjir tentu menyebabkan
terjadinya gerakan atau gelombang air dibelakangnya. Nah, antisipasi kita
saat berada dibelakang kendaraan lain adalah memilih atau
menyesuaikan jarak motor dengan kendaraan di depan. Dimana terjadi
gelombang air paling rendah.

8 Toleran dengan pemakai jalan yang lain
Sewaktu berkendara di jalan tentu saja banyak pemakai jalan yang lain.
Seperti pejalan kaki, sepeda, motor atau kendaraan yang lain. Yang perlu
diingat adalah mereka juga punya hak yang sama seperti kita, untuk
mendapatkan kenyamanan saat berkendara. Misalkan sewaktu ada pejalan kaki
ditrotoar, sebaiknya kurangi kecepatan sampai tak menimbulkan percikan
air yang bisa mengenai pejalan kaki tersebut.

9 Kurangi tekanan ban
Untuk menambah kemampuan traksi, bila perlu kurangi tekanan ban 1 atau 2
spek. Misalnya pada keadaan normal tekanan ban kita 3! 0 psi, untuk
menghadapi musim penghujan ini sebaiknya dikurangi menjadi 28psi. Tapi
jangan lupa pada saat keadaan normal tambahkan tekanan seperti
sebelumya.

10 Kendarai motor sedikit ketengah
Karena kondisi permukaan jalan tak tampak tertutup air, maka batas antara
aspal dan bahu jalan tak kelihatan. Biasanya ada beda ketinggian di situ.
Untuk menghindari terperosok ke bahu jalan, kendarai sedikit ke tengah.

11 Normalkan/keringkan kembali rem kita
Setelah berhasil melewati suatu genangan banjir, perhatikan situasi jalan
dan cari tempat yang aman dan tidak mengganggu pengendara lain untuk
mengeringkan rem, terutama sistem tromol. Hal ini bisa dilakukan dengan
cara menginjak pedal rem dengan kaki kiri dan gas dengan kaki kanan
secara bersamaan. Atur supaya motor tetap dapat berjalan dengan pelan.
Tak usah sampai terlalu jauh, kira-kira 10m sudah cukup. Dengan begitu
akan timbul panas yang akan mempercepat keringnya tromol rem.

12 Hindari Water Hammer
Water Hammer adalah kerusakan yang ditimbulkan karena masuknya air ke
dalam mesin (ruang pembakaran), sehingga menyebabkan beberapa kerusakan
atau kerugian. Jika air sampai masuk ke dalam ruang pembakaran, akan
dapat menyebabkan banyak kerusakan seperti piston pecah, bengkoknya stang
piston. Pasalnya kerja kompresi oleh piston menjadi berat karena air tak
mampu di kompresi.

semoga artikel ini bisa bermanfaat bagi anda salam tatib lalinjar

Etika Berkendara Motor part 2

0 komentar
Mengendarai sepeda motor memang kadang menyenangkan, terutama saat lalu lintas sedang padat-padatnya. Bentuknya yang kecil dan ramping memungkinkan kendaraan roda dua ini dipakai meliuk-liuk melewati deretan mobil sehingga terhindar dari macet.

Namun, kelebihan fleksibilitas motor itu tidak lantas bisa dimanfaatkan seenaknya oleh biker yang mengakibatkan kerugian pemakai jalan lain. Dibutuhkan semacam etika berkendara motor yang bertujuan tidak hanya untuk menghormati sesama pengguna jalan, tapi juga demi keselamatan pengendara motor sendiri.

Sering terjadi, sepeda motor berjalan pelan di tengah jalan.
Ini tentu menyulitkan pengendara mobil untuk menyalipnya. Kalau mau jalan pelan, berjalanlah di pinggir, bukan di tengah jalan. Selain itu, berilah tanda sebelum berbelok sehingga tidak membingungkan kendaraan di belakang pengendara motor. Tak jarang sepeda motor berada di tengah jalan tanpa memberi isyarat apa pun, sementara di depannya terdapat pertigaan atau gang.
Saat lalu lintas sedang padat merayap, motor kerap dengan leluasa meliuk-liuk di antara moncong dan belakang mobil. Atau sering pula, motor memotong antrean dari kanan ke kiri atau sebaliknya dengan jarak sangat tipis. Tak jarang, mobil terserempet atau pengendara mobil menjadi kaget. Nah, di sini biker perlu ekstra hati-hati dengan memperhitungkan secara cermat jarak aman dengan mobil. Yang paling aman, tunggulah saat mobil benar-benar berhenti.

Jika suatu saat menyerempet mobil karena terburu-buru memacu motor, selayaknya biker meminta maaf kepada si pengendara mobil. Kalau dimaki-maki, itu risiko atas kesalahan biker. Saat hendak balik arah, idealnya seluruh bodi motor masuk ke pemisah jalan untuk menghindari tersenggol mobil dari belakang atau depan.

Hati-hati menaruh kaki saat berhenti di traffic light. Jangan sampai marah-marah karena kaki terlindas ban mobil atau motor lainnya, padahal biker sendiri yang sembarangan meletakkan kaki. Jika ingin keluar gang dan masuk ke jalan besar, tengoklah kanan kiri dahulu. Jangan "slonong boy" yang bisa menyebabkan orang lain atau biker sendiri celaka.

Naik ke trotoar adalah perbuatan yang melanggar hak pejalan kaki. Patuhi semua rambu lalu lintas
nah tadi sebuah artikel semoga bermanfaat salam tatiblalinjar

Etika Berkendara Motor

0 komentar
Etika Berkendara Motor

Mengendarai sepeda motor memang kadang menyenangkan, terutama saat lalu lintas sedang padat-padatnya. Bentuknya yang kecil dan ramping memungkinkan kendaraan roda dua ini dipakai meliuk-liuk melewati deretan mobil sehingga terhindar dari macet.

Namun, kelebihan fleksibilitas motor itu tidak lantas bisa dimanfaatkan seenaknya oleh biker yang mengakibatkan kerugian pemakai jalan lain. Dibutuhkan semacam etika berkendara motor yang bertujuan tidak hanya untuk menghormati sesama pengguna jalan, tapi juga demi keselamatan pengendara motor sendiri.

Sering terjadi, sepeda motor berjalan pelan di tengah jalan.
Ini tentu menyulitkan pengendara mobil untuk menyalipnya. Kalau mau jalan pelan, berjalanlah di pinggir, bukan di tengah jalan. Selain itu, berilah tanda sebelum berbelok sehingga tidak membingungkan kendaraan di belakang pengendara motor. Tak jarang sepeda motor berada di tengah jalan tanpa memberi isyarat apa pun, sementara di depannya terdapat pertigaan atau gang.

Saat lalu lintas sedang padat merayap, motor kerap dengan leluasa meliuk-liuk di antara moncong dan belakang mobil. Atau sering pula, motor memotong antrean dari kanan ke kiri atau sebaliknya dengan jarak sangat tipis. Tak jarang, mobil terserempet atau pengendara mobil menjadi kaget. Nah, di sini biker perlu ekstra hati-hati dengan memperhitungkan secara cermat jarak aman dengan mobil. Yang paling aman, tunggulah saat mobil benar-benar berhenti.Jika suatu saat menyerempet mobil karena terburu-buru memacu motor, selayaknya biker meminta maaf kepada si pengendara mobil. Kalau dimaki-maki, itu risiko atas kesalahan biker. Saat hendak balik arah, idealnya seluruh bodi motor masuk ke pemisah jalan untuk menghindari tersenggol mobil dari belakang atau depan.

Hati-hati menaruh kaki saat berhenti di traffic light. Jangan sampai marah-marah karena kaki terlindas ban mobil atau motor lainnya, padahal biker sendiri yang sembarangan meletakkan kaki. Jika ingin keluar gang dan masuk ke jalan besar, tengoklah kanan kiri dahulu. Jangan “slonong boy” yang bisa menyebabkan orang lain atau biker sendiri celaka.

Naik ke trotoar adalah perbuatan yang melanggar hak pejalan kaki. Patuhi semua rambu lalu lintas.

Berkendara Motor Dengan Aman

0 komentar
Suatu siang yang terik, di sebuah bangsal rumah sakit RSUD Gambiran, Kediri, waktu saya mengantarkan ortu membesuk saudara kadang katut yang mengalami kecelakaan lalu lintas, ada yang mengatakan kepada saya,

Dokter bilang anak muda yang patah tulang gara-gara kecelakaan sudah seperti rutin saja. Barusan ada yang di kamar sebelah itu keluar dengan tangan digips.

Lalu sebuah sore yang hangat di kawasan rimbun Bambu Apus, Jakarta Timur, teman saya harus digips tangan kirinya karena didorong jatuh oleh sebuah Honda Jazz di track lurus jalan raya Bandara Halim Perdana Kusuma yang sekilas mirip sirkuit Hockenheim Jerman. Sikunya pecah karena membentur aspal dan harus menahan beban tubuhnya yang sebesar Gajah umur tiga tahun.

Atau delapan tahun yang lalu, sebuah sore yang mendung dan muram, menjelang hari terakhir ujian caturwulan, tempurung lutut kanan saya menghajar aspal yang keras di jalanan Desa Suwaluh, sepulang dari persiapan acara pernikahan kakak sepupu saya. Kejadian menjelang saya menubruk GL Max itu masih membayang sampai sekarang. Dua minggu saya tak bisa berjalan, dua minggu sisanya saya jalan pakai tongkat.

*

Masih berpikir bahwa jalanan adalah maket sirkuit Sepang? Kalau iya, tunggulah sampai saatnya Anda mengaduh kesakitan, entah jatuh, entah nabrak. Semoga tidak sampai gegar otak atau patah tulang ya?

Jalanan Indonesia mungkin salah satu jalanan yang paling berbahaya di dunia. Berjalan pelan dan mengikuti aturan tidak cukup menjamin bahwa Anda akan selamat. Tetapi paling tidak, Anda bisa mencegahnya dengan mengetahui cara-cara berkendara dengan aman. Tentunya Anda masih ingin melihat senyuman hangat keluarga di rumah bukan? Percayalah pada saya, aspal itu bukan lawan yang sepadan untuk tulang kita.

Pakailah Helm

Ini hukumnya wajib. Pakai helm yang mahal, karena yang mahal itu berkualitas bagus. Anda tidak mau main-main dengan komponen terpenting tubuh Anda bukan? Pilih helm yang busanya tebal dan terasa menekan kepala. Disarankan yang memiliki kaca pelindung untuk melindungi mata dari debu. Untuk dalam kota, helm standar semi full-face sudah mencukupi. Tapi kalau di luar kota dimana Anda akan menggenjot kendaraan lebih kencang, disarankan memakai helm full-face.

Jaket dan Celana Panjang

Jaket berfungsi melindungi dada dari terpaan angin. Jangan remehkan angin kalau tidak mau kena paru-paru basah. Celana panjang melindungi dari panas, cipratan air dari pengendara lain, dan menyelamatkan betis Anda dari knalpot yang panas waktu memarkir kendaraan.

Patuhi Rambu Lalu Lintas

Sebenarnyalah, rambu lalu lintas — seaneh apapun — dirancang untuk mengatur arus lalu lintas dan membuat arus itu aman. Selalu ada peringatan batas aman berkendara, dan selalu ada alasan kenapa di sana-sini ada rambu tidak boleh berhenti, tidak boleh parkir, dan tidak boleh berbelok. Meskipun sepertinya rambu lalu lintas di sini telah berubah fungsi, adalah ide yang bagus untuk tetap mematuhinya.

Berkendara dengan Kecepatan Normal

Berapa kecepatan normal itu? Saya yakin setiap orang relatif, misalnya, saya anggap kecepatan 70 km/jam itu normal di jalanan yang sepi (waktu SMA besaran ini ada di titik 100 km/jam). Tapi saya kira semua akan setuju jika kecepatan aman berkendara motor itu 40 km/jam – 50 km/jam di jalanan yang lengang.

Konsentrasi Penuh, Jangan Mengandalkan Insting

Meskipun semua orang bisa mengendarai motor, jarang ada yang bisa berkendara dengan konsentrasi. Saya sering melamun, atau menoleh ketika ada gadis cantik di tepi jalan dan lalu terkejut karena tiba-tiba di depan sudah ada becak atau rombong bakso :)) . Jangan terlalu banyak mengambil asumsi, utamanya ketika di tikungan, di sela-sela mobil, atau waktu akan mendahului. Keadaan yang terlihat aman bisa berbalik secepat kilat dan di saat itu Anda hanya punya waktu sepersekian detik untuk menyelamatkan nyawa Anda.

Kenali Karakter Kendaraan

Apa yang dilakukan motor waktu menerpa angin? Kecepatan berapa maksimal ia stabil waktu menikung? Sedalam apa rem belakang? Se-spontan apa rem depan? Berapa jarak aman untuk mengerem? Jupiter MX saya, misalnya, agak melayang ketika digenjot di kecepatan 100 km/jam, tapi monoshock-nya sangat stabil untuk menikung di kecepatan 40 km/jam. Dengan mengenali sifat-sifat motor, Anda akan tahu bagaimana titik-titik berkendara dengan aman bersamanya.

Jangan Mudah Emosi

Ini mungkin yang paling berat. Di jalanan memang mudah sekali untuk naik darah. Melihat ada yang geber-geber gas di lampu merah saja sudah panas dan sudah pasang posisi mirip Valentino Rossi. Mengalahlah pada begundal jalanan yang potong sana-sini. Para begundal itu suatu saat akan berakhir di rumah sakit dengan lengan patah.

Waspada dengan Mobil dan Bus

Selalu jaga jarak aman, baik ketika di depan, belakang, atau samping. Jangan terlalu dekat. Buat Anda yang tak pernah nyetir mobil, FYI, seorang sopir mobil mengetahui kondisi sekeliling hanya dengan mengandalkan pandangan mata dan tiga spion. Spion kiri, spion kanan, dan cermin di tengah. Selebihnya insting dan perasaan yang bermain. Oleh karena itu, ada titik-titik yang tak terlihat oleh sopir yang disebut blind spot. Anda jangan sampai berada di area ini kalau tidak mau celaka.

Ketika akan memotong mobil, pastikan keadaan aman. Jaga jarak aman. Lewati mobil dengan cepat. Jangan memotong terlalu pendek dan mendadak, apalagi langsung mengerem ketika sudah ada di depan mobil. Jangan sekali-sekali berada terlalu lama di sisi pintu depan, karena tempat itu paling tidak terlihat sopir. Kalau si mobil bergeser, Anda akan langsung kena tubruk.

Mari kita galakkan gerakan berkendara dengan aman, untuk kenyamanan bersama. salam tatiblalinjarsby
SUMATERA EKSPRES L.P.6